Cahayadan Alat Optik; MATERI SMP KELAS 9. Listrik Dinamis (SMP) Listrik Statis (SMP) Kemagnetan; MATERI SMA. MATERI SMA KELAS 10. Ruang Lingkup Fisika; Vektor; Gerak Benda Lintasan Lurus; Gerak Parabola; Gerak Melingkar; Usaha dan Energi; Dinamika Partikel; Getaran Harmonik; Hukum Newton Gravitasi; Impuls dan Momentum; MATERI SMA KELAS 11
Impulsdan momentum memiliki satuan yang sama yakni kg m/s. Gaya yang dibutuhkan (F) untuk merubah laju benda di atas, yaitu sama dengan impuls (J) dibagi dengan waktu gaya bekerja (t). F = J / t. Pembahasan : Contoh perubahan momentum oleh adanya impuls yaitu pada saat mempercepat (mengegas) atau mengerem kendaraan seperti kendaraan motor.
Sifatperiodik unsur adalah sifat-sifat unsur yang berubah secara teratur. Meliputi =. Jari-jari atom. Potensial ionisasi. Afinitas elektron. Keelegtronegatifan. Kereaktifan. Sifat logam. Nah guys .. itulah ranglkuman dari pembelajaran Sistem Periodik , semoga lebih mudah difahami dari pada baca buku paket seabrek yah T^T.
Fast Money. Halo Quipperian! Pada kesempatan kali ini Quipper Blog akan membahas suatu topik yang menarik lho untuk kalian yaitu “Aplikasi Momentum dan Impuls dalam Kehidupan Sehari-hari”. Tahukah kamu, pentingnya pengetahuan akan konsep momentum dan impuls akan meringankan cedera bagi seorang atlet yang sedang bertanding? Atau tahukah kamu, konsep momentum dan impuls juga digunakan sebagai desain faktor keselamatan di dalam sebuah mobil sehingga dapat mengurangi angka kematian yang terjadi pada kecelakan mobil. Bagaimana? Menarik, bukan? Oleh sebab itu, pada sesi kali ini Quipper Blog akan membahas secara detail tentang Konsep Hukum momentum dan impuls Hukum kekekalan Momentum Hubungan gaya Impulsif dan reaksinya terhadap tubuh Contoh-contoh aplikasi momentum dan impuls dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, langsung saja simak pembahasan momentum dan impuls di bawah ini! Konsep Hukum Momentum dan Impuls Definisi Momentum dalam fisika adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan gerak suatu benda. Momentum merupakan besaran vektor. Secara matematis, rumusnya adalah sebagai berikut Di mana p = momentum kg m/s m = massa benda kg v = kecepatan benda m/s Sedangkan impuls I adalah hasil kali gaya impulsif rata-rata F dan selang waktu singkat Δt selama gaya impulsif bekerja. Impuls merupakan besaran vektor dan arahnya searah dengan arah gaya impuls F. secara matematis, impuls dirumuskan sebagai berikut Jika gaya impulsif, F, termasuk yang berubah terhadap waktu, t, dapat Quipperian gambarkan grafik F-t nya. Nilai impulsnya merupakan luasan raster di bawah grafik F-t. Momentum dan impuls mempunyai suatu hubungan yang dikenal dengan nama teorema impuls-momentum. Bunyi teoremanya adalah “impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda tersebut, yaitu beda antara momentum akhir dengan momentum awalnya”. Secara matematis, rumusan teorema impuls-momentum adalah sebagai berikut Momentum Suatu momentum selalu melibatkan sedikitnya dua benda. Misalnya, bola billiar A dan bola billiar B. Sesaat sebelum tumbukan, bola A bergerak mendatar ke kanan dengan momentum mava dan bola B bergerak mendatar ke kiri dengan momentum mbvb. Momentum sistem partikel sebelum tumbukan tentu saja sama dengan jumlah momentum bola A dan bola B sebelum tumbukan. Momentum sistem partikel sesudah tumbukan tentu saja sama dengan jumlah momentum bola A dan bola B sesudah tumbukan. Dari peristiwa tumbukan mendatar di atas, dapat simpulkan bahwa momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat sesudah tumbukan, asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem. Pernyataan ini dikenal dengan nama hukum kekekalan momentum linier. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut Gaya Impulsif Suatu benda yang mengalami pergerakan dalam selang waktu yang singkat disebut gaya impulsif. Untuk memahami konsep gaya impulsif, Quipper Blog akan memberikan ilustrasi singkat seperti ini Pernahkah Quipperian melihat pertandingan sepakbola? Misalnya seorang penjaga gawang meletakkan bola yang diam di garis gawang, lalu menendang bola tersebut ke arah depan, menyebabkan bola tersebut bergerak ke depan menuju kawan dari penjaga gawang tersebut. Nah, kita mengetahui bahwa bola yang diam akan bergerak ketika gaya tendangan penjaga gawang pada bola. Gaya tendangan pada bola termasuk gaya kontak yang bekerja hanya dalam waktu singkat disebut gaya impulsif. Gaya impulsif mengawali suatu percepatan dan menyebabkan bola bergerak cepat dan semakin cepat. Untuk membahas hubungan gaya impulsif pada tubuh, Quipper Blog akan memberikan 2 ilustrasi sebagai berikut Gaya impulsif menyebabkan rasa sakit pada diri apabila kontak yang terjadi pada tubuh kita dalam selang waktu yang kecil. Contohnya dalam pertandingan atau latihan judo selalu diadakan di atas matras bukan di atas lantai dan juga seorang atlet karateka selalu menarik kepalan tangannya secara cepat sewaktu melayangkan pukulan lurus pada diri lawannya. Pada kasus pertama ketika pejudo dibanting di atas matras atau lantai, impuls yang dialaminya sama. Namun karena selang waktu kontak antara punggung pejudo dan matras berlangsung lebih lama daripada antara punggung pejudo dan lantai, maka gaya impulsif yang dikerjakan matras pada punggung lebih kecil daripada gaya impulsif yang dikerjakan lantai pada punggung. Sebagai akibatnya, pejudo yang dibanting di matras dapat menahan rasa sakit akibat bantingan yang dialaminya. Pada kasus yang kedua, teknik karateka tersebut dimaksudkan agar selang waktu kontak antara kepalan tangan karateka dan badan lawan yang dipukulnya berlangsung sesingkat mungkin sehingga lawannya menderita gaya impulsif yang lebih besar. Jadi kesimpulannya adalah rasa sakit pada atlet disebabkan oleh gaya impulsif. Penerapan Konsep Momentum dan Impuls Ada beberapa penerapan konsep impuls dan hukum kekekalan momentum linier di dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya desain faktor keselamatan mobil impuls dan peluncuran roker hukum kekekalan momentum. Prinsip dan konsep dari contoh tersebut adalah sebagai berikut a. Desain faktor keselamatan mobil Sebuah mobil yang memperhatikan faktor keselamatan di dalamnya terdiri dari kantung udara, sabuk pengaman, rangka bodi yang kuat, dan gumpalan pada bagian depan dan belakang mobil. Desain faktor keselamatan pada mobil ditunjukkan pada gambar 5. Dalam pembuatan desain faktor keselamatan mobil menggunakan prinsip dari gaya impulsif. Bagian depan dan belakang mobil didesain agar dapat menggumpal secara perlahan ketika tabrakan yang terjadi sehingga menyebabkan selang waktu kontak lebih lama dan sangat mengurangi gaya impulsif yang akan diterima pengemudi. Sebuah kantung udara diletakkan di antara setir dan pengemudi dibuat dari bahan yang lunak. Hal ini dikarenakan supaya impuls yang diberikan kantong udara akan berlangsung lebih lama dan akan mengurangi gaya impulsif yang dikerjakan kantong udara pada pengemudi. Fungsi kantung udara antara lain sebagai penyangga karena tabrakan membuat mobil berhenti dengan cepat, pengurang momentum karena pengendara bergerak ke depan dengan cepat, sebuah impuls untuk pengurang momentum pengendara sehingga menjadi nol memberhentikan pengendara. Sebuah sabuk keselamatan dibuat dari bahan elastis seperti karet dan letaknya kira-kira kurang dari 50 cm. Sabuk keselamatan ini didesain untuk dapat memberikan impuls yang dapat memberhentikan pengemudi dalam selang waktu tertentu waktu kontak setelah pengemudi dan sabuk keselamatan menempuh jarak tertentu yang aman. Sabuk keselamatan harus dibuat dengan bahan elastis dan tidak boleh dari bahan yang kaku hal ini dikarenakan pada saat tabrakan, sabuk akan mengerjakan impuls pada tubuh pengemudi dalam waktu yang sangat singkat mendekati nol. Hal tersebut memberikan gaya impulsif yang sangat besar yang bekerja pada tubuh pengemudi sehingga akan sangat menyakitkan pengemudi, bahkan dapat membahayakan jiwanya. b. Gaya dorong pada roket Sebuah roket yang akan bergerak menuju ke luar angkasa akan mengalami gaya dorong. Gaya dorong ini sesuai dengan prinsip dari perubahan momentum yaitu Perubahan momentum udara yang terjadi di dalam roket menyebabkan roket mengerjakan gaya vertikal ke bawah pada udara dalam roket. Sesuai dengan hukum III newton, muncul reaksi, yaitu udara dalam roket mengerjakan gaya pada roket dengan besar yang sama, tetapi arahnya berlawanan sehingga gaya yang dikerjakan udara dalam roket pada roket berarah vertikal ke atas. Gaya vertikal ke atas yang bekerja pada roket inilah yang kita sebut sebagai gaya dorong pada roket sehingga roket dapat bergerak naik gaya dorong ke atas roket. Rumusan matematis yang terjadi pada roket adalah sebagai berikut Sehingga hukum kekekalan momentum yang dikerjakan roket adalah Bagaimana Quipperian sudah mulai memahami aplikasi momentum dan impuls dalam kehidupan sehari-hari? Ternyata banyak juga ya penerapan konsep dari pelajaran yang kita pelajari selama ini di kehidupan sehari-hari. Apabila Quipperian ingin memahami konsep-konsep pelajaran beserta aplikasi nya di kehidupan sehari-hari. Mari bergabung bersama Quipper Video. Karena banyak video pelajaran menarik yang dilengkapi dengan animasi yang keren-keren sehingga membantu kalian untuk memahami setiap konsep pelajaran yang kalian pelajari dengan gampang, asyik, dan menyenangkan. Ayo bergabung bersama Quipper Video! [spoiler title=SUMBER] Kanginan, Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X Jakarta Penerbit Erlangga Kanginan, Marthen. 2006. Seribu Pena Fisika SMA Kelas X Jilid 2. Jakarta Penerbit Erlangga Penulis William Yohanes
Standar Kompetensi1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah tumbukan Indikator Pencapaian Kompetensi1. Memformulasikan teorema momentum-impuls dalam berbagai masalah 2. Mengaplikasikan teorema momentum impuls dalam kehidupan sehari-hari 3. Memformulasikan hukum kekekalan momentum untuk sistem yang terpisah atau terpecah meledak 4. Mendefinisikan konsep koefisien restitusi 5. Mengintegrasikan hukum kekekalan energi, kekekalan momentum dan koefisien restitusi untuk berbagai peristiwa, yaitu tumbukan lenting sempurna dan tumbukan tidak lenting sama sekali dan tumbukan lenting sebagian. Indikator pencapaian SKL Untuk UNMenentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan hukum kekekalan momentum Urutan Materi Pembelajaran1. Teorema Momentum Impuls 2. Hukum Kekekalan Momentum 3. Koefisien Restitusi dan Jenis-jenis tumbukan 4. Tumbukan 2 benda TEOREMA IMPULS-MOMENTUMMomentum p didefinisikan sebagai suatu ukuran kesukaran untuk mengubah keadaan gerak suatu benda. Cat bandingkan dengan definisi massa inersia suatu ukuran kesukaran untuk menggerakkan suatu benda Secara matematis momentum didefinisikan sebagai Dimana p adalah momentum m adalah massa benda kg, dan v adalah kecepatannya m/s. Momentum adalah besaran vektor! Perhatikan arah! Impuls I didefinisikan sebagai besarnya perubahan momentum yang disebabkan oleh gaya yang terjadi pada waktu singkat, sehingga dapat dituliskan sebagai persamaan tersebut dikenal sebagai Teorema Impuls-Momentum Definisi lain dari impuls diperoleh dari penurunan Hukum II Newton adalah hasil kali antara gaya singkat yang bekerja pada benda dengan waktu kontak gaya pada benda biasanya sangat kecil, sehingga bisa juga ditulis sebagai Dengan satuan I adalah Jadi Teorema Impuls-Momentum dapat dinyatakan dalam bentuk berikut HUKUM KEKEKALAN MOMENTUMBerdasarkan Hukum kedua Newton, maka diketahui bahwa momentum suatu sistem adalah kekal selama tidak ada gaya lain yang bekerja pada sistem, maka Hukum Kekekalam Momentum dapat ditulis sebagai atau untuk menyederhanakan penulisan digunakan notasi Hukum kekekalan momentum ini dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah 1. Tumbukan antara dua benda tabrakan mobil, tumbukan bola-bola, tumbukan bola-dinding, dll. 2. Pemisahan antara dua benda mis dua orang berpelukan lalu saling mendorong satu sama lain, peluru yang keluar dari sebuah senapan, dll.. 3. Ledakan bom yang terpecah menjadi dua bagian atau lebih. 4. Penyatuan dua benda mis orang yang naik ke perahu, dua benda bertumbukan lalu menempel, dll. KOEFISIEN RESTITUSI & JENIS-JENIS TUMBUKANKoefisien restitusi e didefinisikan sebagai perbandingan perubahan kecepatan benda sesudah bertumbukan dan sebelum bertumbukan, atau Koefisien restitusi tidak memiliki satuan dan nilainya dari 0 s/d 1. Nilai negatif diperlukan untuk mempositifkan’ nilai e, karena Δv’ bernilai negatif arah berlawanan dengan Δv. Jika e = 1 => Tumbukan Lenting/elastis Sempurna. Tidak ada penyerapan energi, maka berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik EK = EK’ 0 Tumbukan Lenting/elastis Sebagian, ada penyerapan energi. EK ≠EK’ e = 0 ==> Tumbukan tidak lenting/tidak elastis sama sekali, energi terserap secara maksimal. EK ≠EK’ Contoh Jika benda dilempar ke dinding dengan kecepatan 40 m/s lalu memantul kembali dengan kecepatan 40 m/s, maka tumbukan tersebut memiliki koefisien restitusi e = 1 dan disebut Tumbukan Lenting Sempurna Jika benda dilempar ke dinding dengan kecepatan 40 m/s lalu memantul kembali dengan kecepatan 10 m/s, maka tumbukan tersebut memiliki koefisien restitusi e diantara 0 dan 1 dan disebut Tumbukan Lenting Sebagian Jika benda dilempar ke dinding dengan kecepatan 40 m/s lalu menempel pada dinding, maka tumbukan tersebut memiliki koefisien restitusi e = 0 dan disebut Tumbukan tidak Lenting Sama sekali Catatan Untuk kasus dua buah benda bertumbukan, maka rumus koefisien restitusi menjadi TUMBUKAN DUA BUAH BENDABentuk persamaan Hukum Kekekalan Momentum menjadi Catatan pengerjaan soal 1. Perhatikan arah gerakan benda, beri tanda negatif atau positif pada kecepatan sesuai dengan arah yang disepakati. Sebaiknya soal digambarkan supaya tidak salah menerapkan positif dan negatif. 2. Penyelesaian biasanya menggunakan 2 buah persamaan yang di substitusi dan eliminasi. Persamaan pertama diperoleh dari Hukum Kekekalan Momentum dan persamaan kedua diperoleh dari rumus koefisien restitusi. 3. Jika tumbukan bersifat lenting sempurna, maka bisa digabungkan dengan Hukum Kekekalan Energi Kinetik, yaitu 4. Jika tumbukan bersifat tidak lenting sama sekali, maka v1’ = v2’ = vC = Kecepatan bersamaUntuk hal ini tidak usah masuk ke persamaan koefisien restitusi. KASUS KHUSUS 1 Jika massa benda sama, maka kecepatan akhir masing-masing benda besarnya akan bertukar dengan kecepatan awal. Mis Dua buah benda dengan massa yang sama 5 kg saling bertumbukan. Kec awal benda masing-masing v1 = 20 m/s, v2 = -30 m/s, maka berapakah kecepatan akhir masing-masing benda? Jawabannya v1 = -30 m/s, v2 = 20 m/s saling bertukar dengan awal KASUS KHUSUS 2 Bola dilepas di atas lantai dari ketinggian h lalu memantul kembali hingga ketinggian h’ h’ tidak mungkin lebih besar dari h! Mengapa?. Maka besar koefisien restitusi dari bola dan lantai adalah
Peta Belajar Bersama Sobat, ini nih ada Peta Belajar Bersama Fisika untuk bab sepuluh Yuk, mulai belajar bersama! Pengertian Momentum Sumber Bila kamu berada di dalam sebuah bus yang sedang bergerak cepat, kemudian direm mendadak, kamu merasakan bahwa badan kamu terlempar ke depan. Hal ini akibat adanya sifat kelembaman, yaitu sifat untuk mempertahankan keadaan semula yaitu dalam keadaan bergerak. Hal yang sama juga dirasakan oleh si sopir yang berusaha mengerem bus tersebut. Apabila penumpang busanya lebih banyak, pada saat sopir bus memberhentikan/mengerem bus secara mendadak, harus memberikan gaya yang lebih besar. Dalam bab ini akan dibicarakan mengenai momentum, yang merupakan salah satu besaran yang dimiliki oleh setiap benda yang bergerak. Di dalam fisika, dikenal dua macam momentum, yaitu momentum linear p dan momentum angular L. Pada materi ini hanya akan dibahas momentum linear. Selain momentum linear akan dibahas juga besaran Impuls gaya I dan hukum kekekalan momentum linear, serta tumbukan. Istilah momentum yang akan dipelajari pada bab ini adalah momentum linear p, yang didefinisikan sebagai berikut Momentum suatu benda yang bergerak adalah hasil perkalian antara massa benda dan kecepatannya. Oleh karena itu, setiap benda yang bergerak memiliki momentum. Secara matematis, momentum linear ditulis sebagai berikut Keterangan p = momentum besaran vektor, m = massa besaran skalar, dan v = kecepatan besaran vektor. Bila dilihat persamaan, arah dari momentum selalu searah dengan arah kecepatannya. Berdasarkan rumus diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa momentum benda akan semakin besar ketika massa benda dan kecepatan benda semakin besar. Hal ini juga akan berlaku sebaliknya semakin kecil massa atau kecepatan benda maka akan semakin kecil pula momentumnya. Dalam ilmu fisika ada yang namanya hukum kekekalan momentum yang berbunyi “momentum sebelum dan sesudah tumbukan akan selalu sama". Misalkan ada dua benda yang memiliki kecepatan dan massa masing – masing mengalami tumbukan dan setelah tumbukan masing – masing benda akan memiliki kecepatan yang berbeda maka menurut ilmu fisika hukum kekekalan momentum. pada setiap jenis tumbukan yang terjadi antara kedua benda akan selalu berlaku hukum kekekalan momentum baik itu pada tumbukan lenting sebagian, tumbukan lenting sempurna atau bahkan pada tumbukan tidak lenting sama sekali. Secara sistematis hukum kekekalan momentum dapat ditulis seperti berikut Jadi Sobat Pintar, Setiap benda yang bergerak pasti memiliki momentum. Momentum bisa juga didefinisikan sebagai tingkat kesukaran untuk menghentikan gerak suatu benda. Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Pengertian Impuls Sumber Sobat Pintar, apakah kamu suka bermain sepak bola? Nah ketika kamu bermain sepak bola itu juga menerapkan konsep impuls loh! Berdasarkan gambar di atas, pada bola diberikan gaya sentuh F dengan selang waktu t yang sangat singkat , sehingga menghasilkan efek pada bola tersebut semakin besar. Jika diberikan gaya F yang sama tetapi selang waktu sentuh t yang lebih lama maka akan menimbulkan efek pada bola tersebut kurang maksimal dibandingkan pada keadaan pertama. Efek dari pemberian gaya rata-rata F pada suatu benda dalam selang waktu t tertentu inilah yang disebut sebagai Impuls I. Jadi Impuls merupakan gaya kontak rata-rata F yang bekerja pada suatu benda yang terjadi dalam selang waktu yang sangat singkat Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya tersebut bekerja. Secara matematis dapat ditulis Keterangan I = Impuls F = Gaya impulsif N t = Waktu sentuhan antara gaya dan benda s Besar gaya disini konstan. Bila besar gaya tidak konstan maka penulisannya akan berbeda akan dipelajari nanti. Oleh karena itu dapat menggambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t. Bila pada benda bekerja gaya konstan F dari selang waktu t1 ke t2 maka kurva antara F dan t adalah Sumber Luasan yang diarsir sebesar Fx t2 – t1 atau I, yang sama dengan Impuls gaya. Impuls gaya merupakan besaran vektor, oleh karena itu perhatikan arahnya Impuls memiliki satuan Satuan Impuls I = satuan gaya x satuan waktu Satuan I = newton x sekon = N . s = kg . m/s2 . s =kg . m/s Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Tumbukan dan Hukum Kekekalan Momentum Sobat Pintar, sekarang kuy kita lanjut ke materi berikutnya. Pada sebuah tumbukan selalu melibatkan paling sedikit dua buah benda. Misal bola billiard 1 dan 2. Sesaat sebelum tumbukan bola 1, bergerak mendatar ke kanan dengan momentum m1v1 , dan bola 2 bergerak kekiri dengan momentum m2v2. Sumber Momentum sebelum tumbukan adalah dan momentum sesudah tumbukan Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka pada momentum juga berlaku hukum kekekalan dimana momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan sama. Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa pada peristiwa tumbukan, jumlah momentum benda-benda sebelum dan sesudah tumbukan tetap asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda-benda tersebut. Pernyataan ini yang dikenal sebagai Hukum Kekekalan Momentum Linier. Secara matematis untuk dua benda yang bertumbukan dapat dituliskan atau Jika ada dua benda yang bertumbukan dan tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda-benda, maka berlaku hukum kekekalan momentum. Akan tetapi energi kinetik totalnya biasanya berubah. Hal ini akibat adanya perubahan energi kinetik menjadi bentuk kalor dan atau bunyi pada saat tumbukan. Jenis tumbukan ini disebut tumbukan tidak lenting sebagian. Bila setelah tumbukan kedua benda bergabung, disebut tumbukan tidak lenting sempurna. Ada juga tumbukan dengan energi kinetik total tetap. Tumbukan jenis ini disebut tumbukan lenting sempurna. Jadi secara garis besar jenis- jenis tumbukan dapat diklasifikasikan ke dalam 1. Tumbukan lenting sempurna 2. Tumbukan tidak lenting sebagian 3. Tumbukan tidak lenting sempurna Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!
rangkuman materi momentum dan impuls