ChargeController adalah rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian aki atau rangkaian aki ( Battery Bank ). Tegangan DC yang dihasilkan oleh panel sel surya umumnya bervariasi 12 volt ke-atas. Kontroler ini berfungsi sebagai alat pengatur tegangan aki agar tidak melampaui batas toleransi dayanya. Sistemsel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki (batere) 12 volt yang maintenance free. Panel sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam hubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan. setelahsudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah panel surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total 3.120 watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari, dimana beban yang menggunakannya dinyalakan pada malam hari antara pukul 18.00 sampai dengan 06.00, yakni tujuh panel surya yang 100 watt peak (wp) dan empat buah baterai 65 Fast Money. Charge Controller adalah rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian aki atau rangkaian aki Battery Bank. Tegangan DC yang dihasilkan oleh panel sel surya umumnya bervariasi 12 volt ke-atas. Kontroler ini berfungsi sebagai alat pengatur tegangan aki agar tidak melampaui batas toleransi dayanya. Disamping itu, alat pengontrol ini juga mencegah pengaliran arus dari aki mengalir balik ke panel sel surya ketika proses pengisian sedang tidak berlangsung misalnya pada malam hari sehingga aki yang sudah dicas tidak terkuras tenaganya. Apabila aki atau rangkaian aki sudah penuh terisi, maka aliran DC dari panel surya akan diputuskan agar aki itu tidak lagi menjalani pnngisian sehingga pengerusakan terhadap baterai bisa dicegah dan usia aki bisa diperpanjang. Pengendalian proses pengisian aki dengan membuka dan menutup aliran arus DC dari panel surya ke aki adalah fungsi yang paling dasar sebuah charge controller. ALAT PENGATUR PENGISIAN AKI PWM Picture Charge controller PWM Pulse Width Modulation adalah alat pengontrol pengisian yang berfungsi mengecas aki dari panel surya dengan mengunakan modulasi pulsa untuk mengendalikan keberlangsungan pengisian. Ketika aki mendekati kondisi terisi penuh, alat PWM akan perlahan-lahan menurunkan jumlah daya yang masuk ke baterai demi untuk mengurangi stres pada aki tersebut. Alat pengecas PWM banyak terdapat di pasaran, harganya juga lebih murah, dan tersedia dalam berbagai ukuran untuk aplikasi yang luas. Keterbatasan kontroler PWM antara lain yaitu ukuran tegangan alat pengecas harus sesuai dengan tegangan bank baterai, dan kapasitas alat PWM biasanya terbatas pada 60 amper maksimum. ALAT PENGATUR PENGISIAN AKI MPPT Semua panel surya PV berkekuatan dalam satuan Watts. Ini mengidentifikasikan daya potensial yang dapat dihasilkan oleh panel PV tersebut ketika dipancari oleh sinar matahari. Kalau kita kalikan tegangan maksimum Vmp dengan arus maksimum Imp yang tercantum pada label panel PV itu, maka akan dapat kita tentukan kapasitas panel itu dalam satuan Watt. Sebagai contoh, label panel surya PV mencantumkan spesifikasi berikut Imp = 8,1A Vmp = 29,7V MPPT = Yes maka kapasitas tenaga panel itu adalah 29,7 X 8,1 = 240 Watt. Untuk menghasilkan kapasitas tenaga 240W, modul PV harus beroperasi pada voltase 29,7V dan arus 8,1A. Perlu kita ingat bahwa panel surya PV adalah perangkat berarus konstan. Tetapi apabila aki yang dicas itu bertegangan dibawah voltase modul PV, tegangan operasi panel surya akan menyesuaikan dengan voltase aki. Jadi kalau voltase aki 12V, tegangan operasi panel akan merosot dari 29,7V ke kisaran 12V. Dengan demikian, kinerja panel surya bukan lagi 240W tetapi outputnya menjadi 12V x 8,1A = 97,2W. Hal ini membuat sistem surya kita kehilangan tenaga sebesar 142,8W 240-97,2, yaitu 59,5% dari tenaga panel surya tidak dimanfaatkan. Kerugian sebesar ini sangat disayangkan sekali. Untuk mengatasi masalah kesusutan tersebut diatas, perlu diterapkan controller pengisian aki yang dilengkapi dengan filtur MPPT agar tenaga 240W dari panel surya bisa diperoleh semaksimal mungkin. MPPT adalah singkatan Maximum Power Point Tracking merupakan perangkat elektronik yang terdapat pada alat pengatur pengisian aki yang dapat mengoptimalkan kenerja antara array surya panel PV dan bank aki. Dengan kata lain, alat ini mampu mengkonversi tegangan tinggi output DC dari panel surya ke tegangan lebih rendah yang diperlukan aki / bank aki. Dalam proses pengisian ini, mekanisme MPPT juga malakukan peningkatan arus DC amper yang dicas ke aki / bank aki. Kita kembali lagi ke contoh perhitungan di atas. Dengan MPPT, alat pengatur pengisian aki menjaga kestabilan tegangan 29,7V, sehingga tenaga yang ditarik dari modul surya tetap 240W dan controller pengecas aki ini kemudian mengkonversi tegangan yang 29,7V ke 12V untuk menyesuaikan dengan voltase aki. Dengan demikian arus yang masuk ke aki menjadi 20A 240W / 12V. Jadi daya arus yang diperoleh aki adalah 20A dan bukan lagi 8,1A seperti yang dihasilkan oleh alat pengatur pengisian jenis PWM. Perbedaan antara kedua jenis controller pengisian aki sudah sangat jelas. Dengan peningkatan daya arus sebesar 11,9A 20A-8,1A, MPPT jauh lebih efisien dari pada PWM. CARA MENENTUKAN DAN MEMILIH KAPASITAS ALAT PENGATUR PENGISIAN AKI Picture Ukuran atau rating untuk controller pengisian aki ditentukan dalam satuan Amper. Untuk menentukan berapa Amper alat pengontrol pengecas aki yang harus digunakan adalah pekerjaan yang sangat sederhana sekali. Kita ambil contoh untuk gedung walet dimana sudah kita tentukan besarnya beban dan ukuran panel sel sebagai berikut - Beban = 187,5W, jadi perlukan dua panel 100W = 200W Ukuran / rating Kontroler Pengecas aki - Voltase aki = 12V - Ukuran alat pengontrol = 200/12 = 16,7A - Dengan pertimbangan faktor efisiensi, perlu kita tambah cadangan 25%, dengan demikian perhitungannya menjadi 16,7 x 1,25 = 20,82A Jadi alat pengatur pengisian aki yang harus dipakai adalah Charge Controller yang rating-nya tidak dibawah 21A. Disamping itu perlu juga memperhatikan voltase maximum yang bisa ditoleransi oleh controller. Kalau panel 100W yang kita contohkan diatas mempunyai Voc = 20V, total Voc untuk 2x100W juga 20V. Jadi alat pengatur pengisian aki yang kita mesti pilih adalah controller yang bertegangan maksimum 20V. Posted On Maret 22, 2021 Jenis-jenis Rangkaian Panel Surya Jenis-jenis Rangkaian Panel Surya – Sekarang ini banyak orang yang memanfaatkan tenaga surya untuk dijadikan sebagai sumber pembangkit. Jenis pembangkit ini memanfaatkan rangkaian panel surya fotovoltaik sebagai sumber pembangkit listriknya, yang berfungsi untuk menangkap sinar matahari dan bisa mengubahnya menjadi energi listrik. Negara Indonesia termasuk negara yang dikarunia dengan sinar matahari yang cukup dalam waktu sepanjang tahun, dengan begitu panel surya akan lebih efektif jika dipasang di daerah tropis. Ada beberapa perbedaan jenis-jenis panel surya yang bisa dikelompokan berdasarkan material sel surya yang menyusunnya, diantaranya Crystalline Silicon C-si Untuk menyusun sel surya, rangkaian panel surya jenis ini memanfaatkan material silicon dimana jenis Crystalline Silicone C-si memiliki tiga jenis panel utama. Tipe ini banyak digunakan untuk pembangkit listrik surya. Tipe dari panel ini diantaranya adalah Monocrystalline Silicon Mono-Si Dilihat secara fisik untuk membedakannya rangkaian panel surya ini bisa diketahui dengan model terpotong pada tiap sudutnya. Pada jenis ini menggunakan sel surya jenis crystalline tunggal single crystal-Si dimana pada kelasnya panel ini memiliki efisiensi yang paling tinggi. Multicrystalline Silicon Multi-Si Jika dilihat secara fisik Anda bisa mengetahui Multicrystalline Silicon ini dari warna sel yang cenderung berwarna biru dan berbentuk persegi. Ribbon Silicon Ribbon-Si Panel surya string Ribbon merupakan salah satu panel surya yang menggunakan jenis sel surya polycrystalline, akan tetapi menggunakan proses yang berbeda. Namun jenis ini tidak mempunyai pasar yang cukup baik. Baca juga Bisa Dicoba, Inilah Alasan Mengapa Panel Surya Sangat Cocok Di Gunakan Di Indonesia Memilih Baterai Panel Surya Thin Film Solar Cell Rangkaian panel suryaini menggunakan banyak lapisan material sebagai bahan material penyusunnya yang merupakan panel surya generasi kedua. Ketebalan Thin Film Solar Cell mulai dari nanometers nm sampai micrometers µm. Beberapa rangkaian panel surya yang ada di pasaran berdasarkan material penyusunnya yaitu Cadmium Telluride CdTe Cadmium Telluride CdTe ini merupakan jenis yang mempunyai tingkat efisiensi paling baik di kelasnya yaitu 9-11%. Copper Indium Gallium Diselenide CIGS Bahan CIGS ini mempunyai efisiensi 10-12% dengan efisiensi tertinggi yang pernah diproduksi dalam skala lab adalah Amorphous Thin-film Silicon a-Si, TF-Si Jenis bahan ini pada materialnya mengandung bahan yang kurang aman dan juga memiliki efisiensi yang terendah yaitu 6-8%. Jenis Amorphous Thin-film Silicon a-Si, TF-Si ini mempunyai beberapa tipe, diantaranya Amorphous silicon cells Tandem-cell using a-Si/µc-Si Polycrystalline silicon on glass Gallium Arsenide GaAs Tipe panel dengan sel GaAs ini memiliki harga yang dibilang cukup mahal, dan hanya digunakan untuk industri tertentu dan luar angkasa. Panel ini mempunyai efisiensi tertinggi yaitu 28,8%. Material lainnya Rangkaian panel surya pada generasi ketiga tersusun atas lebih banyak variasi material untuk masing-masing panel surya. Beberapa diantara jenis tersebut adalah Copper zinc Tin Sulfide Solar Cell CZTS Dye-sensitized solar cell Organic Solar Cell Perovskite Solar Cell Polymer Solar Cell Quantum Dot Solar Cell Building-Integrated Photovoltaics BIPV Untuk bisa memutuskan jenis-jenis rangkaian panel surya yang terbaik yang bisa Anda gunakan saat akan memasang panel surya, sebaiknya sebelum memutuskannya Anda perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut Dimensi Untuk menentukan berapa banyak panel surya yang dapat dipasang, ukuran dimensi yang Anda pilih akan pada ruang yang tersedia akan sangat berpengaruh. Semakin kecil ruang, semakin besar kemungkinan untuk menggunakannya dengan efisiensi yang besar namun berdimensi optimal. Anda bisa konsultasi terlebih dahulu dengan penyedia layanan jasa, untuk mendapatkan desain sistem pembangkit yang paling baik Efisiensi Efisiensi ditunjukan dalam persentase efisiensi modul yang dapat Anda temukan pada spesifikasi teknis produk. Angka ini bisa menjelaskan berapa banyak listrik yang dapat dihasilkan per luas permukaan jumlah yang lebih tinggi lebih baik. Lebih efisien panel, lebih kecil bidang luasan yang diperlukan panel untuk memproduksi listrik. Rangkaian Panel Surya Seri dan Paralel Seperti Baterai, Sel Surya juga bisa dirangkai secara Seri atau pun Paralel. Pada umumnya, tiap-tiap Sel Surya itu menghasilkan Tegangan sebesar 0,45 ~ 0,5V serta arus listrik sebesar 0,1A disaat menerima sinar cahaya yang terang. Sama halnya dengan Baterai, Sel Surya yang dirangkai dengan secara Seri akan meningkatkan Tegangan Voltage sedangkan untuk Sel Surya yang dirangkai dengan secara Paralel akan meningkatkan Arus Current. Itu dia jenis-jenis rangkaian panel surya beserta dengan beberapa pilihan pertimbangan yang harus diperhatikan untuk memilih jenis rangkaian panel surya tersebut. Baca juga Bisa Dicoba, Inilah Alasan Mengapa Panel Surya Sangat Cocok Di Gunakan Di Indonesia PT Java Surya Teknik Sanspower telah membangun ratusan Pompa Air Tenaga Surya PATS di seluruh wilayah Indonesia. Kami telah menjadi mitra terpercaya dengan terdaftar sebagai Approved Partner Distribution dari Lorentz Jerman. Percayakan pembangunan PATS di wilayah anda kepada perusahaan yang memiliki reputasi dalam membangun dan merancang solusi untuk proyek Pompa Air Tenaga Surya PATS di wilayah anda. PT Java Surya Teknik. Graha Pena Jawa Pos Jl. Ahmad Yani Lantai 1 ruang 102 Surabaya Jawa Timur Telp 031 3360 1211 – 031 3360 1233 Email hello Whatsapp 081392276191 – 081249911495

rangkaian panel surya ke aki